Sunday 15 April 2018

Kenapa? Ceritakan padaku

Sudah lama rasanya tidak merasakan sakit ini.
Sesak, ingin meluapkan.
Ternyata aku cemburu padamu.
Memang bukan kali ini, tapi kali ini benar-benar berbeda dari biasanya.

Biasanya aku cemburu ketika kamu menghabiskan waktumu dengan sahabat yang lain.
Tapi kali ini, dia!

Aku tidak tahu dia siapa.
Aku ingin mencari tahu, tapi aku tidak tahu apa-apa tentang dia.
Ingin nangis, iya.
Tidak tenang, iya.
Ternyata ini rasanya cemburu karena Allah.

Apa yang salah?
Kenapa? Please, ceritakan padaku.
Kamu mengenalku bukan baru kemarin kan? Bukan seminggu yang lalu? Bukan sebulan yang lalu? Bukan setahun yang lalu?
Tapi sudah bertahun-tahun?
Bukan hanya kenal "say hai", bukan hanya sekedar teman duduk, teman ngomong gak jelas?

Lebih dari itu aku mengenalmu, dalam waktu yang tidak bisa dibilang sebentar itu.
Hampir setiap harinya kita menghabiskan waktu bersama, makan bersama, berbagi cerita, berbagi semangat dan segalanya.

Maka aneh rasanya, jika sudah bertahun-tahun aku masih belum mengenal dan paham kamu.

Baru kali ini.
Baru kali ini, selama bertahun-tahun itu kamu berbicara dengan seseorang di telponmu malam-malam.
Baru kali ini ketika aku tanya "siapa?", jawabanmu "orang", biasanya kamu akan jawab setidaknya dengan kata "temen sma, temen smp, temen kkm, atau menyebutkan nama mereka".

Sudah sejauh mana?
Apakah kamu lupa dengan amanahmu?
Amanah yang Allah titipkan padamu?
Apakah kamu lupa dengan QS. Israa:32?

Aku tidak cemburu karena kamu punya seseorang diluar sana, namun aku cemburu kenapa harus dengan cara seperti ini?

Kenapa?
Ceritakan padaku, aku akan menunggu :)

Thursday 14 December 2017

Senyum, hanya itu yang mampu ku lakukan

Selalu ingin bilang terimakasih
Selalu ingin bilang maaf

Kini hanya rindu
Kini tinggal do'a
Yang menyisakan antara
Aku, kamu dan kita

Bahagialah 🌷

Friday 1 December 2017

Jika itu tentangmu

Ada banyak hal yang ingin aku lakukan.
Dengan penuh keyakinan.
Dengan penuh kepercayaan.
Dengan penuh semangat dan do'a.

Namun
Ketika itu tentang kamu
Jangankan untuk yakin, dan percaya.
Untuk menunjukan semangat itupun aku tak mampu.
Aku tidak berani.
Dan aku takut.

Mungkin aku memang punya do'a.
Tapi tak semudah itu.
Mungkin aku memang masih punya harap denganNya.

Namun
Aku sadar siapa dan bagaimana aku.

Aku tak pernah meragukan rahasiaNya
Hanya saja ibarat
Matahari dan Bintang
Kita berpijak ditempat yang sama
Namun keduanya takan pernah bisa untuk bersama.

Namun masih tetap ada harapan denganNya

Saturday 25 March 2017

Tentang bertahan 🐝

Bukan sesuatu yang mudah bagi seorang wanita untuk bisa percaya dan setia. Butuh dari sekedar keyakinan dan kesabaran, mendampingi seorang pria dari titik awal perjuangannya. Dan dia harap kau mengerti, mendampingimu pada masa-masa sulit sudah lebih dari cukup dari bukti kesetiaan.
Bisa saja dia memilih pria yang sudah mapan dan siap secara finansial untuk bisa mendampingi hidupnya kelak. Bisa saja dia pergi dan memilih yang lain, saat kau berada dalam keterpurukan yang menghimpit. Tapi percayalah, dia bukan wanita yang silau akan harta dan gelap akan jabatan.
Dia mencintaimu karena dia memilih takdirnya bersamamu. Tak peduli apa kata orang terhadap kalian. Tak peduli seberapa keras dunia menguji kekuatan cinta kalian. Dia akan selalu ada di sampingmu. Bersamamu adalah kebahagiaan yang sulit dia ukur dengan sebuah kesenangan dunia.
Dia wanita pertama yang meyakini kau akan sukses suatu hari nanti. Dia akan terus memeluk mimpi-mimpimu di tengah cemoohan orang-orang. Dia wanita yang akan berusaha bertahan, bahkan saat kau berada di titik terendah sekalipun. Dia adalah wanita yang akan menemanimu di tengah lelah dan sakitmu. Dia percaya, kamu pasti bisa dengan usaha dan doa yang selalu kalian panjatkan bersama.
Maka perjuangkan dia dengan segala daya dan upayamu. Dan buktikan bahwa kau adalah sosok yang pantas untuk menjadi pendamping hidupnya, maka dia akan selalu setia berada di sisimu. Jaga hatinya baik-baik. Pun, dia juga akan menjaga hatimu. Dan ingatlah jika kau sudah sukses nanti, dialah wanita yang dengan setia menemanimu menuju kesuksesan itu. Bukan mereka yang hanya bisa menantimu di puncak. Karena cintanya tulus bukan karena materi, tapi karena hatinya sudah memilihmu menjadi penjaga hatinya.
Kelak, kalian akan ajarkan pada anak-anak kalian. Jika cinta yang hanya bermodalkan pesona dunia akan pudar pada waktunya. Hilang dan hancur dimakan usia dan rapuh terhadap waktu. Anak-anak kalian akan melihat dan merasakan seberapa besar perjuangan cinta orang tuanya, yang tidak akan pernah pudar oleh kesulitan-kesulitan hidup yang telah dan akan kalian hadapi bersama.
Dari Dia yang menantimu..
By : Bee 

Tuesday 14 February 2017

Maaf untuk suriah aleppo [1]

google.com
Aku melihatmu menangis
Aku ingin mengusap air matamu
Namun aku tak bisa
Padahal aku punya sepasang tangan yang bisa melakukan lebih dari itu
Sepasang tangan yang biasa memegang, mungkin lebih sering ku gunakan untuk memegang handphone lalu tertawa, lalu lupa bersyukur dan membuang waktu demi hal tak penting
 
google.com
Aku melihatmu dalam keadaan was-was
Aku ingin memelukmu
Namun aku tak bisa
Padahal aku punya kebahagian yang mungkin jauh lebih baik darimu
Kebahagia karena tidak harus selalu waspada terhadap lawan yang tiba-tiba menyerang, kebahagian yang kadang membuatku lupa bahwa Allah masih mencintaiku
 
google.com
Aku melihatmu berlari bersembunyi
Aku ingin menemanimu
Namun aku tak bisa
Padahal aku punya sepasang kaki yang mungkin dengan santainya berjalan penuh kesombongan, aku masih bisa berjalan menuju sekolah, ketempat kerja, lalu lupa bersyukur bahwa nikmat Allah begitu luar biasa
 
google.com
Aku melihatmu kelaparan
Seharusnya aku berbagi denganmu
Tapi mungkin aku lupa
Lupa jika nikmat Allah selalu ku rasakan, aku bisa makan dengan nyaman, berbagai macam bahkan terkadang lupa untuk ku habiskan lalu terbuang
 
google.com
Maafkan aku adik kecilku
Maafkan aku karena tak dapat berbuat banyak untukmu
Maafkan aku karena lupa tentangmu


Kalian adalah Mujahid Kecil yang perkasa, Dik!
Ayo, Sahabat Syria! Bantu share #sssyria2017 Dan DONASI SEKARANG di www.kitabisa.com/sssyria2017

Atau klik saja link di profile instagram @ryanadammaulana atau @islam_cahayaku --> tunggu --> lalu akan muncul halaman --> klik DONASI SEKARANG --> Isi data diri & bank tujuan transfer).


"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi oranglain"
Jika tidak ada ilmumu, maka dengan  hartamu
Jika tidak ada hartamu, maka dengan tenagamu
Jika tidak ada tenagamu, maka dengan do’amu (sikap yang baik)

Jika tidak ada do’amu, semoga Allah mengampunimu

Tuesday 7 February 2017

[2]

Aku berjalan menuju ruangan Papa melewati lorong Rumah Sakit.
“sepertinya ini” gumamku dalam hati sambil membuka ponselku untuk melihat kamar no berapa Papa dirawat.
Aku memasuki ruangan dengan air mata yang hampir tumpah. Aku merindukanmu mererka.
“Assalamu’alaikum” aku memasuki kamar Papa di rawat. Aku langsung bersalaman dengan Mama dan tersenyum kepada Papa yang sedang terbaring. Lalu aku menghampiri Papa
“Papa sakit, Nak” dengan suara lemah hampir tak terdengar dan mata yang berkaca-kaca Papa berkata padaku. Sakit, sangat sakit hati ini mendengar suara itu.
“Aku mencium tangan Papa, dan mengusap tangannya” aku tidak bisa berkata apa-apa mendengar ucapan beliau.
Air mata itu hampir tumpah, namun aku harus tetap terlihat kuat didepan Papa agar Papa jauh lebih kuat dariku.
“Gapapa, Pa. Nanti sembuh” dengan suara yang hampir tak terdengar aku membalas ucapan Papa sambil mengusap bahunya.
Aku duduk di kursi yang berada disamping tempat tidur Papa.
“Papa udah makan ma” tanyaku pada mama
“udah tadi itu barusan, tapi gak abis”
“kenapa gak abis?”
“iya emang selalu gitu susah makannya”
............
Aku berjalan melusuri lorong rumah sakit menuju kamar Papa selesai shalat maghrib di Masjid rumah sakit. Aku memasuki kamar Papa dirawat dan duduk di kursi disamping tempat tidur Papa.
“Coba telpon adek mah, tahun baru diajak kakak kemana” ucapku pada mama
“yaudah coba aja telpon”
Aku mencari ponselku dan mengirim pesan kepada kak Andi yang ada dirumah, kak Andi adalah kakakku yang paling tua, dan sudah menikah.
Tiba-tiba ponsel Papa berbunyi. Aku langsung mencari ponsel Papa dan tertulis di layar ponsel itu “Andi”
 “hallo, Assalamu’alaikum” ucapku membuka pembicaraan dengan adikku melalui ponsel
“hallo, Waalaikumsakam. Udah nyampe di tempat Papa?”
“iya udah, tadi sore”
“sama siapa disana?”
“sama Mama, sama Papa”
 “kok cuman berdua Kak Novan mana?”
“lagi ditempat temennya, Riko mana?”
“ini ada”
“coba mau ngomong sama Riko”
“hallo, Assalamu’alaikum dek”
“hallo Kak. Waalaikumsalam”
“kamu lagi ngpain?”
“lagi nonton TV, kakak kapan kerumah?”
“iya nanti nunggu papa sembuh”
“mau ngomong sama papa gak?”
“iya mau”
Aku memberikan ponsel Papa kepadanya.
Sedih mendengar suara Beliau yang begitu lemah, tidak seperti Papa yang aku kenal dulu. Suaranya yang kuat, lantang dan tegas.
“Papa lagi ngpain? Udah makan belum?”
“lagi nonton tv, udah tadi”
“Riko udah makan belum?”
“udah Pa, Papa kapan pulang? Riko kangen”
Air mata itu pun tak dapat lagi tertahankan.
“iya doain papa cepet sembuh”
“iya pa”
Setelah selesai berbicara denga Riko melalui ponsel, aku mengambil ponsel Papa untuk di simpan kembali. Aku memencet tombol kuncinya.
Aku tidak tahan lagi, aku tidak dapat menahan air mata itu lagi. Seketika air mataku pun menetes melihat wallpaper yang berada di ponsel itu. Aku memalingkan mukaku dari pandangan Mama dan Papa, agar mereka tak melihatku menangis.
Dari keempat anaknya, photoku yang menjadi wallpaper ponsel papa.
“Ternyata begitu rindunya dirimu kepadaku Pah, selalu menelponku semenjak Papa sakit”
Aku berkata dalam hati untuk diriku sendiri
................


Saturday 4 February 2017

“Ketika Allah Memanggil”



Terlihat bayanganku
Aku berjalan dalam keraguan
Beriringan bersama dengan asa
Dengan mimpi yang terlihat suram
Aku terdiam
Dalam hati, seribu tanya bergeming
Aku mencari jawaban dari manapun
Aku terdiam
Ternyata hatiku yang mampu memberikan jawaban
Inilah caraNya
Cara Tuhan memanggilku
Cara Tuhan mengingatkanku
Sakit?
Adalah rasa karena aku tidak memahami
Namun jika aku memahami
Begitu indah, bahagia dan haruku rasakan
Bahkan mungkin memalukan
Tuhan
Begitu cintanya Engkau padaku
Terimakasih
Karena masih mencintaiku
aku yang mungkin tak pantas untuk berdoa padamu
Terimakasih
Karena masih menuntunku
Membuka hatiku
Jika bukan karena Engkau
Mungkin aku yang masih berada diposisi mereka saat ini
Dan kini
Aku paham
Bahwa aku tidak pernah sendiri
Bahwa cinta yang aku dapatkan dariMu
Adalah cinta yang amat begitu luar biasa
Aku tidak pernah merasa sendiri
Aku memilikimu
Dengan cinta yang takkan pernah tertandingi
Dan inilah pilihanku
Aku bahagia memilihMu
Inilah hijrahku
Inilah duniaku saat ini yang akan ku perjuangkan
Hingga hayatku
Hingga kaki ini tak lagi Engkau izinkan tuk melangkah
Maka kaki ini akan terus melangkah
Mengejar ke istiqamahan di jalanMu
Menjaga ke istiqamahan di jalanMu
Dan mengejar Husnul Khatimah dijalanMu.

http://www.majelistausiyahcinta.com/2017/01/28/ketika-allah-memanggil/
 

Sunshine For You 🌻 Template by Ipietoon Cute Blog Design